Butir-butir nilai
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1)
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
(Al Ikhlas : 1 – 4
, Al Baqarah : 2 -5 dan 163, Al A’raaf : 59, Ali Imran : 102)
2)
Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.
3)
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(Asy syurura : 15 ,
Al Kaafiruun : 6, Al An’aam : 108)
4)
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5)
Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6)
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7)
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
(Al Baqarah : 256,
Yunus : 99, Al Kahfi : 29).
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1)
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2)
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(Al Hujurat : 13)
3)
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
(HR.Bukhari dan
Muslim)
4)
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa / tepa selira.
(Al Hujurat : 12)
5)
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
(Al Maidah : 8)
6)
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(An Nisa : 135)
7)
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8)
Berani membela kebenaran dan keadilan.
9)
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(Al Baqarah ; 213)
10) Mengembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
1)
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
(Ali Imran : 103, Al Anfaal : 46)
2)
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
(Ali Imran : 92, Al Hasyr : 9)
3)
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4)
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5)
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
6)
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7)
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
(Al Hujurat : 13)
4. Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1)
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2)
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(Asy Syuura : 38)
3)
Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
(Ali Imran : 159)
4)
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5)
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6)
Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
(Ali Imran : 159)
7)
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
(Ali Imran : 92, Al
Hasyr : 9)
8)
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
(Al Isra’ : 136)
9)
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
(Al Isra’ : 136 ,
Yaasin : 65, An Nuur : 24-25)
10) Memberikan kepercayaan kepada
wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1)
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(Al Maaidah : 2)
2)
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
(Al Maidah : 8, An Nahl : 90)
3)
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4)
Menghormati hak orang lain.
5)
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
(Al Maarij ; 24-25)
6)
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
(Ali Imran : 130)
7)
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
(Al An’aam ; 141 dan Al Isra’ :26 – 27)
8)
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9)
Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang
lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam
rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
(An Nahl : 97 dan Al Maidah : 21)